Kawalo Sebut, Walikota Tak Poenya Hati.

MAANDO,JURNAL6.COM- Pernyataan Walikota Manado GS Vicky Lumentut pada Rapat Paripurna LKPJ 2018 , yang menyiarkan bahwa dalam waktu dekat ini sedikitnya ada 250 lebih Tenaga Harian Lepas (THL) di Pemerintah Kota Manado akan dirumahkan , mendapat kecaman pedas dari sejumlah kalangan anggota legislatif yang berkantor digedung putih Tikala .

Tak tanggung-tanggung, auto kritik itupun disampaikan langsung oleh Anggota Fraksi PDI-P Kota Manado Hengkie “Noch” Kawalo SE. Menurut Engkie, sapaan akrabnya, Walikota Manado tidak poenya hati sama sekali terhadap para tenaga harian lepas. Pasalnya, setelah sudah habis kepentingan politiknya, status merekapun akan segera dilengserkan.

“Kasihan mereka, poenya tanggungan suami, isteri dan anak serta keluarga tempat mereka memberikan rejeki. Dan tiba-tiba Walikota akan merumahkan mereka semua,” ucap Hengkie dengan nada geram.

Lebih jauh kata Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) di Kota Manado yang menjuarai Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2018 di Minahasa ini, seharusnya pada saat rekruitment dahulu, mereka tidak perlu diangkat untuk menjadi THL. Karena pada saat diangkat dan akan diberhentikan secara mendadak maka kasihan nasib mereka sudah tidak poenya harga diri lagi didepan keluarga dan lingkungan tempat tinggal mereka.

“Saya minta Pemerintah Kota melalui Walikota untuk mempertahankan dan bukan merumahkan nasib mereka yang sudah bekerja berbulan bulan lamanya,” koar Kawalo.

Pria yang dielus oleh PDI-P untuk menjabat sebagai Ketua Dewan Kota Manado, pasca Moncong putih merebut kursi terbanyak di Pilcaleg lalu ini menegaskan, pada prinsipnya kami menolak kalau Pemerintah Kota merumahkan dan melengserkan para Tenaga Harian Lepas (THL). Sebab mereka manusia yang memiliki harga diri dan tanggungan keluarga.

“Jangan hanya kepentingan politik semata kemudian mengorbankan nasib para THL,” pungkas mantan pemain Persma diera 90-an ini.

(Rogam )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *