Faperta Unsrat Diharapkan Kembalikan Kejayaan Kelapa

Manado226 views

Manado, Jurnal6

Nyiur Melambai, sepertinya akan meredup seiring dengan kenyataan jika produksi kelapa di Sulut makin merosot. Kurangnya peremajaan tanaman kelapa, hasil yang tidak maksimal serta harga yang kurang bersahabat di pasaran menjadi kendala utama.

Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey SE mengungkapkan hal ini saat memberikan sambutan pada puncak Dies Natalis Fakultas Pertanian (Faperta) Unsrat, Jumat (17/5) di auditorium Unsrat. “Tantangan terbesar saat ini adalah menghidupkan kembali kejayaan kelapa di daerah ini, karena konektifitas kita sudah mulai terbuka, kiblat kita sudah bukan lagi ke Jakarta untuk meningkatkan ekonomi tapi saat ini sudah mulai masuk ke Asia Timur dan Asia Pasifik dengan dukungan peran pemerintah pusat,” ungkap Dondokambey.

Dekan Pertanian Prof. Ir. Robert Molenaar MS Ph.D


Gubernur juga berharap adanya pendampingan supaya produk kelapa masyarakat layak untuk di konsumsi, memiliki kualitas yang baik serta harga bersaing di pasaran. “Faperta Unsrat diharapkan bisa menjembatani kebutuhan tersebut dengan menjadi mitra petani bahkan pemerintah untuk memajukan perekonomian rakyat,” imbaunya.

Dekan Pertanian Prof Ir Robert Molenaar MS Ph.D menyampaikan pula jika Faperta Unsrat akan terus berupaya maju dan menjawab kebutuhan jaman modern ini. “Kreatifitas dan inovasi tentunya akan kami kembangkan lewat Tridharma Perguruan Tinggi, semoga Faperta Unsrat akan terus menjadi yang terdepan dalam bidang Pendidikan di kampus namun juga berperan penting menjadi mitra pemerintah daerah,” harap Molenaar.

Rektor Universitas Sam Ratulangi Prof Dr Ir Ellen Joan Kumaat M.Sc DEA juga menantang Faperta Unsrat agar dapatmendorong minat masyarakat khususnya generasi muda terhadap dunia pertanian. ”Dengan modernisasi pertanian, profesi petani modern menjadi pekerjaan yang menjanjikan dan dapat di tekuni secara profesional karena tidak melulu mengandalkan otot. Faperta agar dapat menghasilkan lulusan yang siap pakai, memilikii jiwa technopreneurship yang tinggi, tetapi juga softskill yang mumpuni serta peningkatan kualitas sumber daya manusia,” pesan Kumaat. (lla)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *