Kegiatan Reses I Tahun 2019, Pimpinan Dan Anggota DPRD Sulut Serap Aspirasi Masyarakat di Dapil Masing- Masing

Uncategorized280 views

Jurnal 6

Sulut – Anggota DPRD Sulut sejak tanggal 4 – 12 April 2019 melaksanakan kegiatan reses I Tahun 2019 dimana setiap anggota dewan wajib kembali ke daerah pemilihan (dapil) masing-masing guna menyerap aspirasi masyarakat.

Hal ini dilakukan Ketua DPRD Sulut, Andrei Angouw, SE yang melaksanakan kegiatan reses di sejumlah wilayah, diantaranya Kelurahan Ketang Baru Kecamatan Singkil Selasa ( 9/4-2019).

Dalam pertemuan tersebut, masyarakat  Kelurahan Ketang Baru menyampaikan aspirasi terkait  masalah pendidikan terutama biaya sekolah untuk ke perguruan tinggi.

“Kami masyarakat di sini mengeluhkan masalah pendidikan dimana kami selaku orang tua tidak mampu membiayai anak sekolah SMU ke perguruan tinggi,” ungkap salah satu warga.

Selain itu, warga juga meminta agar pemerintah dapat memperhatikan saluran drainase yang ada di wilayah tersebut, dimana setiap kali musim penghujan datang warga selalu dihantui oleh bencana banjir.

“Infrastruktur sering terjadi banjir. Saluran drainase mampet, jadi saat musim hujan datang disini selalu banjir,” ungkap warga.

Menanggapi usulan yang disampaikan warga, Andrei Angouw mengatakan, untuk masalah pendidikan pemerintah provinsi telah menyediakan bantuan akhir studi, dimana untuk mendapatkan bantuan tersebut syaratnya harus memasukan proposal bantuan.

Hal yang sama  juga dilakukan  Wakil Ketua DPRD Sulut Wenny Lumentut, SE  menyambangi masyarakat Desa kalasey I dan II,  Jumat (5/4-2019) .

Sejumlah aspirasi  disampaikan warga kepada politisi Gerindra ini untuk diperjuangkan di lembaga legislative.

Salah satu yang dkeluhkan warga, terutama ruas jalan utama batas kota (Manado –Minahasa)  yang  sering menjadi langganan banjir apabila musim hujan tiba sehingga mengganggu aktifitas masyarakat maupun  pengguna kendaraan bermotor.

“ Wilayah Desa kalasey I dan 2 saat ini merupakan kawasan  pariwisata, namun apabila hujan lebat maka kawasan pariwisata hilang karena banjir. Sudah berulang kali keluhan ini kami sampaikan kepada pemerintah Kabupaten Minahasa dan Pemerintah Provinsi, namun hingga saat ini belum ditindak lanjuti. Desa Kalasey I merupakan pintu gerbang Kabupaen Minahasa.” ujar Hukum Tua Deesa Kalasey I, “ Lely Tonggari.

Disamping itu aktifitas tambang  galian C di wilayah tersebut yang merupakan lahan resapan air dikhawatirkan akan mengancam ketersediaan air bersih yang selama ini menjadi kebutuhan masyarakat setempat.

Sementara itu anggota DPRD Sulut lainnya yakni H. Amir Liputo, SH  yang melaksanakan reses di Kelurahan Maasing Kota Manado Rabu (10/4-2018), mendapat apresiasi masyarakat karena  dinilai  berhasil memperjuangkan setiap aspirasi  yang disampaikan warga.

Pernyataan warga Maasing  sangat beralasan  dimana Liputo yang merupakan  wakil ketua komisi III bidang pembangunan dikenal sebagai salah satu wakil rakyat yang cukup kritis  menilai kinerja mitra kerjanya dalam fungsi pengawasan.

“ Kami masyarakat Kelurahan Maasing  dan Tumumpa sangat bersyukur memiliki wakil takyat seperti Pak Amir Liputo yang telah banyak berbuat kebaikan bagi warga disini . Hari ini kita telah menikmati hasil perjuangan beliau di DPRD Sulut  telah menjadi kenyataan. Apalagi jalan Boulevard Dua ini kedepan akan menjadiakses menuju  bandara. “ ujar Haji Ramon

Selain itu dia  berharap ruas jalan Pogidon 9 lorong Tude bisa dibuat akses menuju Boulevard 2 untuk mengatasi kemacetan yang selama ini menjadi keluhan masyarakat.

Sementara aspirasi lainnya disampaikan Haji Latif salah satu tokoh agama setempat yang  berharap bantuan air bersih  bagi warga eks Maasing yang direlokasi ke wilayah Pandu khususnya di lingkungan III.  Selama ini menurutnya masyarakat hanya mengandalkan  musim hujan untuk kebutuhan sehari- hari.

Menanggapi sejumlah usulan warga  Liputo berjanji akan memperjuangkan dengan melibatkan mitra kerja di DPRD Sulut.

Disisi lain perhatian serius ditunjukan anggota DPRD Sulut Boy V.A Tumiwa, BSc, SH saat sejumlah perwakilan warga Desa  Pinamorongan Kecamatan Tareran Minahasa Selatan menyampaikan aspirasinya kepada personil komisi III dalam kegiatan reses I tahun 2019 Senin,( 8/4-2019)malam.

Beragam usulan dan harapan warga untuk diperjuangkan politisi  PDIP ini diantaranya  terkait pembangunan tempat penampungan air bersih maupun pendidikan menjadi prioritas untuk dapat direalisasikan pemerintah.

Salah satunya usulan yang menarik disampaikan Agus Lelet, mantan hukum tua Desa Pinamorongan  terkait produksi petani  setempat  yakni minuman beralkhohol cap tikus. Dirinya berharap dapat dibuat aturan agar minuman khas Minahasa tersebut dapa dilegalkan.

“ Kami berharap adanya payung hukum untuk menjamin para petani dalam memproduksi cap tikus, karena rata – rata petani bisa menyekolahkan anak melalui hasil  produksi minuman ini., “  tukasnya.

Hal lain yang menjadi harapan warga Pinamorongan agar pemerintah Propinsi bisa membantu pembangunan gelanggang olahraga di desa tersebut terutama dalam meningkatkan prestasi olahraga generasi muda

Disamping itu masyarakat  desa Pinamorongan berharap  perhatian pemerintah bagi kelompok produktif PKK dalam usaha membantu perekonomian keluarga .

“ Warga disini khususnya ibu – ibu PKK  sudah mendapat pelatihan untuk usaha ekonomi kreatif namun  setelah selesai kegiatan pelatihan dan pulang ke desa, mereka  tidak disediakan  alat  penunjang. Bagaimana kami melakukan usaha kalau tidak disediakan bantuan peralatan seperti pembuatan kue dan lain-lain, “ ujar Ferina Lelet dan Robby Siwu.

Menanggapi hal tersebut, Boy Tumiwa  berjanji akan memperjuangkan seluruh aspirasi yang disampaikan masyarakat kepada Pemerintah Propinsi .

“ Apa yang menjadi harapan bapak dan ibu warga Desa Pinamorongan terkait usulan dan harapan bahkan seluruh aspirasi yang  akan diteruskan kepada pemerintah melalui Dinas terkait terutama yang menjadi kewenangan Propinsi, “ pungkas Tumiwa. (stem/adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *