Warga Desa Popontolen Tewas Pendarahan Sementara Melahirkan Bayi Kembar

Minsel368 views


Amurang, Jurnal6

Warga Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), gempar. Tewasnya Gladys Leong, 42 tahun Warga Popontolen, Kecamatan Tumpaan, jadi penyebab. Diduga, Gladys tewas usai melahirkan bayinya pada Selasa (26/2/2019).

Informasi diperoleh, jasad Gladys ditemukan keluarganya di dalam kamar. Saat ditemukan, Gladys yang diketahui sedang mengandung, sudah tidak bernyawa lagi. Sementara, di sampingnya terdapat sesosok bayi yang baru saja dilahirkan dan masih hidup. Saat ditemukan, pintu kamar dalam keadaan terkunci. “Karena terkunci, pintu kamar terpaksa harus didobrak oleh keluarga, disaksikan ibu kandung korban,” ungkap Jun, teman Gladys dan suaminya.

Penemuan mayat perempuan yang baru melahirkan itu, langsung membuat warga Popontolen heboh. Ratusan warga berbondong datang di rumah korban. Perasaan sedih, menyesal dan bahkan marah, berkecamuk di tengah masyarakat. “Terus terang kami sangat sedih. Kenapa hal ini harus dialami keluarga kami,” ujar Vike, keluarga korban.

Keluarga korban langsung membawa Gladys ke Rumah Sakit Kalooran Amurang. Hasil awal, korban tewas akibat pendarahan. “Informasi yang kami peroleh dari rumah sakit, anggota keluarga kami ini meninggal karena pendarahan saat melahirkan,” imbuh Vike.

Kepala Dinas Kesehatan Minsel, dr Erwin Schouten pun kaget. Pasalnya, korban termasuk rajin memeriksakan kehamilannya. “Informasi yang saya terima, korban rajin memeriksakan kehamilannya. Oleh sebab itu, saya juga heran dan sedih, mengapa peristiwa itu harus terjadi,” papar Schouten.

Biasanya, kata Schouten, kematian ibu saat melahirkan, terjadi karena faktor keterbatasan ekonomi, pendidikan atau jauh dari pusat layanan kesehatan. “Namun, korban ini ekonominya mapan, berpendidikan, dan dekat dengan Puskesmas. Kemungkinan korban lupa soal perkiraan hari melahirkan, sehingga sudah saatnya melahirkan, dia tidak ke Puskesmaas atau ke rumah sakit,” terang Schouten.

Untuk mengantisipasi agar kematian ibu saat melahirkan tidak lagi terjadi, Schouten mengimbau ibu-ibu Minsel untuk rajin memeriksakan kehamilannya. “Dan, jangan lupa soal perkiraan hari kelahiran bayi, agar petugas medis dapat ikut membantu kelahiran bayi,” pungkas Direktur RSUD Amurang itu.

Data berhasil dirangkum, saat meninggal, korban mau melahirkan bayi ke tujuh. Sayangnya, perjuangan Gladys berakhir setelah melahirkan bayi keenam dalam keadaan sehat.(rul mantik)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *