Dirjen IKMA Kemenperin: Pengembangan IKM Kelapa Terpadu Difokuskan di Minsel

Nasional156 views

Amurang, Jurnal6
Masa depan komoditi kelapa di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), kans membaik. Perhatian pemerintah pusat terhadap produk andalan petani Minsel ini, jadi alasan. Kekecewaan terhadap keterpurukan harga kopra pun, bakal terobati.

Dirjen IKMA Kemenperin, Gati Wibawaningsih, menyerahkan bantuan alat/mesin pengolahan kelapa kepada Bupati Minsel Christiany Paruntu. Alat itu kemudian diserahkan kepada pelaku IKM di Minsel.(foto: rul)

Asa ini muncul setelah Dirjen Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA), Gati Wibawaningsih, menyambangi Kabupaten Minahasa Selaran, Selasa (26/2/2019). Kunjungan dan kegiatan di Hotel Sutan Raja, Amurang, yang dihadiri Bupati Minsel Christiany Eugenia Paruntu itu, adalah bagian dari upaya Kemenperin meningkatkan nilai tambah bahan baku dalam negeri. Itu dibuktikan dengan pelaksanaan program hilirisasi industri berbasis sumber daya alam. Langkah strategis ini digunakan untuk menjadi solusi dalam mendongkrak harga komoditas di wilayah setempat. Salah satunya adalah mengangkat potensi industri kelapa di Provinsi Sulawesi Utara melalui Program Pengembangan IKM Kelapa Terpadu. Program ini difokuskan di Kabupaten Minahasa Selatan.

Dirjen Industri Kecil, Menengah dan Aneka, Gati Wibawaningsih mengatakan, industri pengolahan kelapa di Indonesia, berkembang di Riau, Sulawesi Utara, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung dan serta Gorontalo. Wilayah yang cukup potensial dalam mengembangkan industri pengolahan kelapa adalah Propinsi Sulawesi Utara. “Kabupaten Minahasa Selatan – Provinsi Sulawesi Utara yang mempunyai potensi industri kelapa yang sangat besar dengan jumlah pengolahan IKM yang cukup banyak, produk yang dihasilkan dari kelapa antara lain kopra, kayu kelapa, sabut kelapa, minyak kelapa dan arang aktif. Sebagian besar pengolahan dilakukan pada skala rumah tangga dan kelompok kecil di setiap kecamatan,” kata Gati, dalam pembukaan kegiatan pengembangan IKM kelapa terpadu di Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan, Selasa. (26/2/2019).

Gati menambahkan, Indonesia merupakan negara penghasil kelapa terbesar di dunia di atas Filipina, India, Srilanka, Brazil. “Kelapa merupakan tanaman perkebunan dengan areal terluas kedua setalah kelapa sawit di Indonesia, lebih luas dibanding karet dan kopi dan kakao serta tanaman perkebunan lainnya,” ungkapnya.

Gati menjelaskan, tujuan diadakannya Pengembangan IKM Kelapa Terpadu di Kabupaten Minahasa Selatan, yakni, meningkatkan kesejahteraan para pelaku agribisnis kelapa mulai dari sektor hulu sampai dengan hilir. Utamanya melalui penumbuhan dan pengembangan IKM olahan turunan kelapa dan IKM pendukung pengembangan agribisnis kelapa. “Kami akan terus mendorong tumbuh dan berkembangnya industri produk olahan turunan kelapa mulai dari skala kecil sampai besar yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan pelaku agribisnis kelapa,” papar Gati.

Dijelaskannya pula, produk turunan kelapa sudah memberikan kontribusi nilai ekspor yang lebih besar, jika dibandingkan dengan ekspor buah kelapa utuh. “Data BPS Tahun 2017 menunjukkan bahwa nilai ekspor buah kelapa sebesar US$ 121,9 juta sedangkan nilai ekspor produk turunan kelapa sebesar US$ 1.205 juta yang terdiri dari coco fibre, copra, desicated coconut, coconut cream, coconut sheel, charcoal dan coconut activate carbon,” jelasnya.

Kegiatan Pengembangan IKM Kelapa Terpadu di Kabupaten Minahasa Selatan terdiri dari 3 jenis kegiatan utama, yaitu fasilitasi penumbuhan WUB industri kecil pengolahan produk olahan kelapa, bimbingan teknis produksi dan kewirausahaan IKM pengolahan minyak kelapa dengan peserta sebanyak 25 orang industri kecil, fasilitasi peralatan IKM pengolahan minyak kelapa yang terdiri dari 10 set mesin TTG parut dan peras santan kelapa, pengembangan sentra IKM arang tempurung kelapa, bimbingan teknis produksi dan kewirausahaan IKM arang tempurung kelapa untuk 20 orang industri kecil dan fasilitasi mesin/ peralatan pengolahan arang tempurung kelapa (mesin pembuat arang dan mesin penepung arang)“Selain bimbingan teknis dan fasilitasi mesin, kami juga mengadakan peningkatan kemampuan IKM permesinan teknologi tepat guna melalui fasilitasi mesin atau peralatan IKM permesinan TTG, serta pendampingan IKM permesinan teknologi tepat guna untuk dua IKM,” pungkas Gati.

Usai melakukan pembukaan kegiatan, Gati menyambangi pameran produk UKM. Dia pun kagum dengan produk turunan kelapa serta produk-produk lain oleh pelaku usaha Minsel. “Saya bersyukur karena pemerintah pusat melalui Dirjen IKMA, ibu Gati Wibawaningsih, memilih Kabupaten Minsel untuk menjadi pusat pengelolaan kelapa di Indonesia. Ini akan sangat berpengaruh pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Minsel,” kata CEP, sapaan akrab Bupati Minsel, Christiati Eugenia Paruntu.(rul mantik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *