Sulut Masih Kekurangan Tenaga Penyuluh Pertanian, Komisi I Minta Ada Penambahan Kuota

Pemerintahan239 views

Jurnal6

Manado – Kekurangan tenaga penyuluh pertanian di  Sulut menjadi perhatian anggota DPRD.  Hal tersebut diungkapkan personil komisi I DPRD Sulut Hanafi  Tommy Sako Kepada Kepada Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sulut Femmy Suluh dalam  Rapat Dengar Pendapat (RDP) Selasa (29/1).

“Saya sudah sampaikan kepada kepala BKD apa yang menjadi keluhan para petani di Sulut khususnya dapil saya yakni Bolaang Mongondow Raya, yakni   kurangnya tenaga penyuluh. Dan sudah  disampaikan bahwa tenaga fungsional penyuluh pertanian  di Sulut ternyata hanya sebanyak 18 orang. ” ujar Haji Tommy sapaan akrabnya.

Mengingat Potensi pertanian di  di Sulut yang begitu besar terlebih di wilayah Bolmong Raya,  Sako berharap pemerintah Propinsi   perlu mempertimbangkan  penambahan  kuota tenaga penyuluh untuk memenuhi  harapan petani.

“ Saya berharap  kedepan,  khususnya program perekrutan CPNS maupun P3K untuk tahun  2019 BKD dapat memperhatikan penerimaan  tenaga penyuluh pertanian sehingga apa yang menjadi harapan masyarakat dan pemerintah  yakni swasembada pangan bisa terwujud.” harap Sako

Namun disisi lain kepala Dinas Pertanian  dan Peternakan Sulut Ir. Novly Wowiling saat dikonfirmasi melalui sellulernya justru  mengungkapkan,  jumlah tenaga penyuluh yang dimiliki saat ini sebanyak 946 orang yang disebar di semua kabupaten/kota.

Meski diakuinya  jumlah tersebut untuk membangun Pertanian di Sulut masih kurang sebab  idealnya satu desa memiliki satu penyuluh pertanian, namun hingga  saat ini  belum terealisasi  karena untuk memenuhi harapan tersebut berkaitan  erat dengan masalah pembiayaan.

“ Kan penyuluh itu juga sebagai PNS, berarti berkaitan dengan pengangkatan.  Selain PNS ada juga THL, semua ini berkaitan dengan masalah pembiayaan yang dibatasi kuota atau jumlah. Sulut sediri secara keseluruhan terdapat kurang lebih 1800 desa. Idealnya kalau pendekatan satu desa satu penyuluh berarti diperlukan 1800 tenaga penyuluh, namun kembali lagi ke pembiayaan sehingga belum terpenuhi semuanya “ terang Wowiling

Meski demikian pihaknya terus berupaya memenuhi kebutuhan  petani dengan menempatkan tenaga penyuluh di setiap kecamatan  “ Untuk beberapa kecamatan yang memiliki potensi, kami menempatkan lebih dari 2 orang , hanya saja memang belum efektif, sebab ada satu kecamatan  memiliki 10 Desa sementara tenaga penyuluhkita yang ada yang ada saat ini sekitar 946 berarti masih kekurangan  854 tenaga untuk memenuhi 1800 desa namun karena kondisinya seperti itu mau tidak mau harus dimaksimalkan. “ terang Wowiling. (stem)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *