DBD ‘Menggila’, Wawali Manado Jenguk Pasien di RSUP Prof Kandouw

Manado286 views

Wakili Walikota Vicky Lumentut

Manado, Jurnal6

Serangan virus Demam Berdarah Dengue (DBD), semakin mengkhawatirkan. Itu dilihat dari jumlah kasus yang terus naik setiap tahun. Pemerintan Kota Manado pun lakukan langkah pencegahan.

Data diperoleh, peningkatan kasus DBD dari Tahun 2017 ke 2018, terjadi peningkatan signifikan. Pada 2017, Kota Manado mengoleksi 142 kasus DBD. Sedangkan, Tahun 2018 meningkat menjadi 231 kasus.

Data ini juga disebut Wakil Walikota Manado, Mor Dominus Bastiaan. Menurut dia, peningkatan itu terjadi akibat siklus 10 tahunan. “Ini memang siklus 10 tahunan,” aku Mor, saat mengunjungi pasien DBD di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Malalayang, Manado, Rabu (9/1/2019).

Dijelaskan Mor, ada banyak faktor yang menjadi pemantik meningkatnya kasus DBD di Kota Manado. “Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya peningkatan adalah, meningkatnya penduduk di Kota Manado. Arus urbanisasi, pertumbuhannya cukup pesat, terjadi kepadatan penduduk di kota ini,” terang dia.

Penyebab lain yang juga bisa meningkatkan serangan DBD, kata dia, adalah faktor kebersihan. Oleh sebab itu, dia mengajak warga Kota Manado untuk memperhatikan kebersihan lingkungan. “Kalau kebersihan lingkungan tidak dipelihara dengan baik, kalau masyarakat tidak punya kesadaran untuk menjaga lingkungannya bersih, maka tentu penyakit-penyakit seperti ini tetap akan terjadi,” tandas Mor.

Sebelumnya, Wawali Mor Bastiaan, mewakili Walikota Dr Ir GS Vicky Lumentut SH MSi DEA, mendatangi RSUP Prof Kandouw Malalayang. Kunjungan kerja itu bertujuan untuk melihat dari dekat keberadaan pasien DBD yang dirawat di Rumah Sakit tersebut.

Didampingi isteri tercinta yang juga Wakil Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Keluarga (TP-PKK) Manado, Imelda Bastiaan Markus SE, Kepala Dinas Kesehatan Kota Manado dr Marini Kapojos dan Camat Malalayang Deasy Kalalo, Mor mengunjungi satu persatu pasien DBD yang umumnya anak-anak di Instalasi Rawat Inap (Irina) E itu. “Saat ini, saya bersama dinas terkait memantau langsung kondisi para pasien demam berdarah, serta sejauh mana penanganan pihak rumah sakit kepada para pasien tersebut. Memang diakui, dengan banyaknya pasien yang datang berobat, kondisi rumah sakit saat ini sudah sangat penuh, sehingga banyak pasien yang harus dirawat di lorong-lorong. Tetapi, memang lebih baik ditangani di rumah sakit ini, karena banyak dokter dan tim ahli ada di sini,” papar Mor.(csr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *